Menata Hati
Langkah Awal Menata Hati hmm, saya membaca sebuah artikel di Reader's Digest Indonesia bulan kemarin yang kurang lebih memba...
Langkah Awal Menata Hati
hmm, saya membaca sebuah artikel di Reader's Digest Indonesia bulan kemarin yang kurang lebih membahas tentang menata hati. Kata penulis artikelnya, kurang lebih demikian langkah awalnya (saya tinggal menuliskan ulang untuk anda, karena yang nulis artikel itupun juga ambil dari www.soluofspeaking.org kok...saling share dong.hehehe) :
1. Setiap kali anda merasa tidak nyaman atau merasa takut (galau, risau, cemas berlebih dan adik kakaknya), cobalah untuk bersyukur atas apa yang anda sudah dapatkan dan miliki saat ini. Dengan selalu bersyukur, kita akan menemukan kenikmatan. Karena dalam setiap pintu yang tertutup, pasti ada pintu lain yang terbuka. Masalahnya anda terlalu berkonsentrasi kepada pintu yang tertutup, maka pintu yang terbuka sering tidak terlihat.
2. Ketika anda dibenci orang, anda seharusnya bersyukur karena sesungguhnya anda sedang didoakan orang tersebut. kalau anda bersikap defensif, misalnya dengan membalas membencinya, hal itu justru akan merugikan anda. Yang harus anda lakuan justru mendoakan balik orang tersebut.
3. Anda harus selalu ingat bahwa sebelum anda sukses, musuh menjauh. begitu anda mulai sukses, maka orang yang memusuhi anda tadi akan dekat dengan lingkungan anda. Ketika anda sudah sukses, musuh terbesar adalah anda sendiri. Dalam sebuah acara di KOMPAS TV, Dik Doank ditanya "apakah anda sudah sukses?" "masing - masing" jawabnya dengan senyum.
4. Pahami betul bahwa kesempurnaan itu ada dalam ketidaksempurnaan. Dan bersyukur adalah mensyukuri apa yang datang kepada anda, apa pun bentuknya.
hm.. Simbah ini menikmati masa tuanya dengan sangat sederhana, duduk - duduk di sekitaran Taman Sari, Jogja, istilah jawanya "tuo gasek" alias orang tua yang sehat walafiat dan lincah kemana-mana meski keriput dimana-mana. Tahu cara menikmati hidup meskipun kaosnya bukan Nevada.hehe
Penulis pun belum bisa menata hati dengan baik, kadang teman saya jahili berlebihan tapi marah ketika bales dijahili. Kadang tidak bisa menjaga perasaan orang, kadang ini dan kadang itu. tapi ndak salah berbagi kan? menulis sembari introspeksi ini ceritanya.. makasih :)
semoga bermanfaat,
@gostaff
Post a Comment:
Pembaca yang baik pasti meninggalkan feedback